Struktur Teks
|
Paragraf
|
Orientasi
|
The Kite Runner adalah novel perdana yang ditulis
oleh penulis kelahiran Afganistan, Khaled Hosseini. Novel karya Khaled
Hosseini ini adalah sebuah kisah penuh kekuatan tentang persaudaraan, kasih
sayang, pengkhianatan, dan penderitaan. Novel ini juga menceritakan
persahabatan dan hubungan yang rapuh antara ayah dan anaknya.
|
Tafsiran
|
Pada
bab pertama buku ini, Khaled Hosseini menceritakan bahwa dirinya (dalam novel
ini digambarkan sebagai Amir) dan temannya Hassan adalah dua anak yang tumbuh
bersama dari satu susuan. Mereka suka memanjat pohon-pohon poplar yang tumbuh di jalan masuk
rumah Baba dan mengusik tetangga dengan memantul-mantulkan cahaya matahari ke
rumah mereka menggunakan pecahan cermin saat masih kanak-kanak. Dari sanalah
cerita dimulai, ayah Hassan, Ali sering kali menangkap dan memarahi mereka
atas suatu perbuatan nakal yang dilakukan, setidaknya dengan kemarahan yang
bisa dilakukan oleh orang selembut Ali. Baba, ayah Amir merupakan seorang
yang sedikit keras walaupun sebenarnya ia adalah ayah yang baik dan penyayang.
Ali dan Hassan merupakan keturunan kaum Hazara, sedangkan Baba dan Amir
keturunan kaum Pashtun. Diketahui bahwa kaum Pahstun telah menindas dan
memperlakukan kaum Hazara dengan buruk. Meskipun demikian, Baba tetap berbuat
baik terhadap Ali dan Hassan.
Pada
bab-bab selanjutnya pembaca akan melihat potongan-potongan kisah Amir hingga
ia pindah ke California, Amerika karena serangan dari Rusia yang telah
menghancurkan seluruh Kabul. Pada setiap bab, mulai awal hingga akhir Khaled
Hosseini membuat sebuah alur kisah yang enak untuk dinikmati setiap pembaca.
|
Evaluasi
|
Novel yang disajikan dengan alur yang cantik ini
mampu menyihir pembaca sehingga pembaca hanyut dalam kebahagiaan, kesedihan,
ketakutan, dan semangat keputusasaan. Dengan mengupas tuntas seluruh isi buku
ini, Anda akan mengetahui bahwa Khaled Hosseini memiliki pribadi yang cerdas
untuk menyusun ide-idenya menjadi kisah yang menakjubkan.
Meskipun banyak kelebihan yang dimiliki, di dalam
buku ini juga terdapat beberapa kekurangan. Seperti ada kata-kata yang sulit
dimengerti oleh pembaca. Kedua, cover edisi bahasa indonesia yang pertama
kurang menarik.
|
Rangkuman
|
Dengan
mengesampingkan beberapa kekurangan tadi, novel ini benar-benar buku yang
sangat dibutuhkan oleh remaja. Buku ini memberi motivasi dan semangat pada
remaja. Selain itu, buku ini juga mengajarkan bahwa bahkan dalam kepedihan
selalu menyimpan kebahagiaan.
|
A.
Unsur Intrinsik
- Tema : Tentang persahabatan dua orang
yang berbeda kedudukan dan derajat.
- Plot : Flashback, Amir dewasa
mengenang masa lalunya saat berada di Afganistan ketika masih kanak-kanak.
- Karakter :
Amir : Iri hati, pemarah, pengecut,
egois
Hassan : Patuh kepada orang tua, sabar,
setia, penyayang, menerima keadaan
Baba : sedikit keras, egois,
penyendiri, berpendirian teguh
Ali : Lembut, penyayang, sabar,
setia
Rahim Khan : Lembut, sabar
- Latar
Latar waktu : siang hari, malam hari
Latar tempat : ruang tamu, cinema zainab, pasar
Latar suasana : sedih, senang
-Sudut pandang
orang pertama
- Amanat : Jangan melakukan sebuah kebohongan,
karena dengan berbohong banyak hak orang lain yang diambil, bahkan satu
kebohongan bisa merubah jalan hidup seseorang.
Kesetiaan dalam persahabatan itu sangat
berharga dan harus dimiliki oleh dua belah pihak yang bersahabat.
Jangang membuat hidup seseorang
menderita hanya karena rasa iri.
B.
Unsur Ekstrinsik
BIOGRAFI
Khaled Hosseini
adalah seorang dokter berdarah Afganistan yang juga terkenal sebagai novelis
berkat karya monumental, The Kite Runner dan The Thousand Splendid Suns. Dua
karya ini telah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan terjual lebih dari 38 juta
kopi di seluruh dunia.
Sastrawan
sekaligus ilmuwan kelahiran kota Kabul, Afganistan ini pindah bersama dengan
keluarganya ke Iran pada 1970 karena mengikuti pekerjaan sang ayah di Kedutaan
Afganistan untuk Tehran, Iran. Keluarga Hosseini kembali ke Kabul pada 1973 dan
selang tiga tahun kemudian, ayah Hosseini mendapat tugas di Paris dan keluarga
ini kembali berpindah tempat tinggal untuk kesekian kali.
Akibat kudeta
oleh kelompok komunis PPDA dan Revolusi SAUR pada 1978, Hosseini dan
keluarganya tidak dapat kembali ke Afganistan. Selang setahun pasca penyerangan
Soviet ke Afganistan, keluarga Hosseini mendapatkan suaka politik dari
pemerintah Amerika dan seterusnya menetap di San Jose, California.
Lulus dari
pendidikan tingkat menengah pada 1984, Hosseini meneruskan dengan belajar ilmu
biologi di Santa Clara University dan pendidikan medis pada Sekolah Kedokteran
California-San Diego pada 1993. Hosseini membuka praktik spesialis organ dalam
pada 1996 dan pada 2004 mulai menulis novel pertamanya, The Kite Runner.
Kelugasan dan
kecermatan naratif Hosseini membuat novel ini berhasil memukau banyak pembaca
hingga diterbitkan di lebih dari 70 negara. Atas sukses tersebut, sastrawan
modern kelahiran 1965 ini ditunjuk sebagai perwakilan UNHCR sebagai Goodwill
Envoy.
Novel kedua, A
Thousand Splendid Suns, juga sama-sama telah diterbitkan di 60 negara pada Mei
2007. Bertutur kisah dua orang wanita, Mariam dan Laila, di tengah kerumitan
situasi Afganistan pada masa transisi dari Soviet ke tangan pejuang Taliban,
kembali kelugasan dan kejujuran naratif Hosseini terbukti mampu memikat banyak
pembaca.
Di samping
kesibukan menulis dan melayani masyarakat sebagai ahli medis profesional,
Khaled Hosseini juga aktif mengurus organisasi kemanusiaan yang didirikan
sendiri, The Khaled Hosseini Foundation. Buku terbaru, And the Mountains
Echoed, dikabarkan rilis pada Mei 2013.
Hingga profil
diunggah, Hosseini tinggal bersama keluarga tercinta, istrinya Roya dan dua
anaknya, Harris dan Farah, di California Utara.
Riset dan
analisis: Sony Anshar - Mochamad Nasrul Chotib
PENDIDIKAN
San Jose
Independence High school (1984)
Santa Clara
University di bidang biologi (1988)
California, San
Diego's School of Medicine (1993)
KARIR
Dokter,
Spesialis organ dalam, Cedars-Cinai Medical Center, Los Angeles, sejak 1996
Menerbitkan
novel, The Kite Runner, 2003
Goodwill Envoy
untuk UNHCR
Menerbitkan
novel, A Thousand Splendid Suns, 2007
Pendiri
organisasi kemanusiaan, Khaled Hosseini Foundation
Menulis novel,
And The Mountains Echoed, (akan terbit, Mei 2013)
C.
Ringkasan
Novel ini
menceritakan tentang persahabatan antara dua anak kecil, salah satunya adalah
Amir, anak majikannya, dan yang lainnya adalah Hasan, anak pembantunya.
Sebagai seorang
anak pembantu dan seorang sahabat, Hasan selalu melakukan apa saja untuk Amir.
Pengabdiannya tanpa cela. Hasan juga selalu melindungi Amir dari kenakalan
teman-teman seusia mereka. Namun, persahabatan mereka harus ternodai saat disuatu
pertandingan adu layang-layang disuatu musim dingin, Hasan mengorbankan dirinya
yang sedang mencoba mengejar layang-layang untuk Amir,menjadi bulan-bulanan
teman-teman sekolah Amir yang nakal. Ia bahkan menjadi korban pelecehan
seksual. Namun Amir yang tanpa sengaja melihat peristiwa itu bukannya
menolongnya, ia malah pura-pura tak melihat bahkan meninggalkan Hasan. Untuk
menutupi rasa bersalah yang terus menghantuinya, Amir memfitnah Hasan mencuri
jam tangan mahal hadiah ulang tahun dari Ayahnya dengan tujuan agar Hasan enyah
dari kehidupannya, agar ia bisa melupakan dosanya yang telah mengabaikan Hasan
saat ia menjadi korban pelecehan seksual terlebih agar ayahnya berhenti
melimpahkan kasih sayang dan perhatiannya yang selama ini lebih banyak tercurah
untuk Hasan. Setelah peristiwa itu, Hasan dan Ali pergi dari rumah Amir, meski
berat, ayah Amir terpaksa membiarkan mereka pergi. Tahun-tahun berlalu, Amir
dan ayahnya mengungsi ke Amerika saat peperangan dengan taliban pecah. Hingga
Amir dewasa dan menikah.
Suatu hari
seseorang yang sangat dikenalnya dari masa lalunya meneleponnya dan memintanya
kembali ke Afganistan. Bukan hanya ia harus kembali ke Afganistan, ia pun harus
mencari jalan keluar agar bisa termaafkan atas dosa masa lalunya terhadap
Hasan. Saat ia kembali, banyak peristiwa luar biasa yang dihadapainya, Afganistan
yang jauh berubah, Hasan yang telah tewas dengan meninggalkan anaknya yang
menjadi tawanan taliban serta rahasia yang sejak puluhan tahun disembunyikan
ayahnya yang ia bawa hingga meninggal, ternyata Hasan adalah anak haram ayahnya
bersama seorang wanita pastun yang derajatnya lebih rendah, terlebih wanita itu
adalah seorang pelacur. Karena kebaikan dan kesetiaan Ali pembantunya yang juga
ayah yang selama ini diakui sebagai ayah Hasan bersedia menikahi wanita itu,
hingga ia melahirkan Hasan. Namun saat Hasan lahir, wanita itu meninggalkan
Hasan dengan ayah yang sebenarnya bukan ayah kandungnya. Karena rasa bersalah,
ayah Amir meminta Ali untuk tetap tinggal dirumahnya sebagai pembantunya dan
membesarkan Hasan. Rasa bersalah Amir atas dosa masa lalunya ditambah dengan
kesalahan ayahnya terhadap Hasan, dengan susah payah Amir mencoba membebaskan
Sohrab dari cengkraman Taliban. Setelah bebas, Amir berencana membawa Sohrab ke
panti asuhan, karena trauma, Sohrab malah berniat bunuh diri, namun usaha itu
gagal dan stelah percobaan bunuh diri itu, Sohrab menjadi pemurung bahkan
mendekati autis, tidak merespon dengan dunia disekitarnya. Kembali merasa
bersalah, Amir membawa Sohrab ke Amerika dan meminta istrinya yang belum
dikaruniai anak untuk merawat Sohrab. Musim dingin tahun berikutnya, saat ada
festival layang-layang, Amir mengajak Sohrab mengikuti festival layang-layang.
Dan kali ini, ia yang ganti mengejar layang-layang untuk dihadiahkan pada
Sohrab.
Sohrab yang
selama ini cenderung pendiam, sesaat menunjukan reaksinya, walau hanya sesaat
namun Amir yakin lambat laut seiring berlalunya musim dingin, kebekuan hati
Sohrab pun akan meleleh oleh kehangatan musim semi dan kelembutannya.
I.Identitas novel
a. Judul novel : The Kite Runner
b. Pengarang novel : Khaled
Hosseini
c. Penerbit novel : Qanita
d. Ukuran novel : 618
halaman, 17,5cm
Rp. 55.000
e. Cover :
- Depan :
Kepala seorang anak dari balik tembok yang berlubang.
- Belakang : Anak
lain mengintip dari tembok sebaliknya, di sebelahnya ada layangan.
- Kata Mutiara : “Sesuatu
yang terjadi dalam beberapa hari, kadang-kadang bahkan dalam sehari, bisa
mengubah keseluruhan hidup seseorang”.
- Gambar : Tembok
berlubang.
- Warna :
Coklat keemasan, merah bata.
f. Cetakan :
Cetakan ke VIII, Desember 2009
Kutipan:
“Hanya ada satu macam dosa, yaitu
mencuri. Dosa-dosa yang lain adalah variasi dari dosa itu. Kalau Kau menipu,
Kau mencuri hak seseorang untuk mendapatkan kebenaran.” ~ The Kite Runner, hal.
34.
“Anak-anak bukanlah buku mewarnai. Kau
tak bisa begitu saja mengisi mereka dengan warna-warna kesukaanmu.” ~ The Kite
Runner, hal. 39.
“Tugasmu saat ini adalah mengasah
bakatmu karena orang yang menyia-nyiakan bakat pemberian Tuhan sama saja dengan
seekor keledai.” ~ The Kite Runner, hal. 53.
“Mungkin, beberapa kisah memang tak
perlu diceritakan.” ~ The Kite Runner, hal. 285.
“ Kehilangan sesuatu yang kita miliki
selalu lebih menyakitkan daripada tidak memiliki sama sekali.” ~ The Kite
Runner, hal. 286.
“Tapi waktu sungguh
serakah—kadang-kadang ia mencuri semua detail tanpa menyisakan apa pun.” ~ The Kite
Runner, hal. 289.
“Seseorang yang tidak memiliki
kesadaran, tidak memiliki kebaikan, tidak akan pernah menderita.” ~ The Kite
Runner, hal. 399.
“Dan itulah yang kuyakini sebagai
penebusan dosa sejati, saat rasa bersalah menggerakkan seseorang untuk melakukan
kebaikan” ~ The Kite Runner, hal. 400
Tidak ada komentar:
Posting Komentar